Waralaba adalah peluang emas bagi Anda yang mau memulai usaha dengan risiko yang lebih terkendali.
Apalagi jika yang Anda inginkan adalah memanfaatkan model bisnis yang telah terbukti menuai keberhasilan. Maka, waralaba bisa menjadi jalan pintas menuju kesuksesan dengan memanfaatkan reputasi dan sistem yang sudah mapan.
Bagi Anda seorang pebisnis yang ingin menambah portofolio bisnis, memahami seluk-beluk waralaba akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.
Apa Itu Waralaba?
Waralaba atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan franchise, merupakan suatu model bisnis di mana pemilik produk, merek, atau sistem operasional (franchisor) memberi hak kepada individu maupun perusahaan lain (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan sistem, merek, dan support oleh franchisor.
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 PP No. 35 tahun 2024, waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam rangka memasarkan barang dan atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.
Dengan kata lain, waralaba artinya konsep bisnis ketika ada pemilik usaha yang memperbolehkan orang lain menjual produk maupun jasanya.
Dua Pihak Utama yang Terlibat dalam Waralaba
Waralaba adalah model atau konsep bisnis yang membuat dua pihak bekerja sama. Adapun dua pihak tersebut adalah:
1. Pemberi Waralaba (Franchisor)
Franchisor merupakan individu atau badan usaha yang memiliki merek dagang, produk, atau sistem bisnis yang telah terbukti berhasil.
Nantinya, mereka akan memberikan hak kepada pihak lain untuk menggunakan aset tersebut sebagai bagian dari kemitraan bisnis.
Franchisor juga memiliki peran penting dalam menciptakan dan mengembangkan merek serta merancang model bisnis yang mudah direplikasi oleh mitra usahanya.
Selain itu, mereka bertanggung jawab untuk menyediakan pelatihan, baik pada tahap awal maupun secara berkelanjutan.
Tujuannya agar franchisee mampu menjalankan operasional bisnis sesuai standar yang telah tersedia.
Dengan menjaga konsistensi kualitas, franchisor juga harus mengawasi dan memastikan bahwa seluruh franchisee mematuhi prosedur operasional demi melindungi reputasi merek.
2. Penerima Waralaba
Pengertian waralaba juga berhubungan dengan penerima bisnis waralaba yang dapat sebutan franchisee.
Franchisee itu sendiri merupakan individu atau badan usaha yang memperoleh hak dari franchisor untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek, produk, serta sistem yang sudah ada sebelumnya.
Jika Anda menjadi seorang franchisee, maka Anda bertugas untuk menginvestasikan modal sesuai kebutuhan untuk memulai bisnis ini.
Selain itu, Anda juga harus menjalankan operasional usaha dengan mengikuti panduan dan standar yang sudah franchisor sediakan.
Kemudian, sebagai franchisee, Anda punya tanggung jawab untuk menjaga kelangsungan kemitraan.
Maka dari itu, franchisee wajib mematuhi semua sistem operasional, standar layanan, dan strategi pemasaran yang sudah franchisor miliki sebelumnya.
Sebagai imbal balik atas dukungan dan hak penggunaan merek, franchisee juga punya kewajiban membayar biaya awal serta royalti yang biasanya bersifat berkelanjutan selama periode kerja sama berlangsung.
Jenis-Jenis Waralaba
Bisnis waralaba adalah konsep atau model bisnis yang tidak hanya berupa kerja sama biasa antara dua pihak. Namun, waralaba masih memiliki beberapa jenis seperti:
1. Jenis Waralaba Berdasarkan Produknya
Pertama, waralaba juga terbagi atas produk yang bisa pelanggan peroleh darinya yakni:
- Waralaba produk: fokusnya ke penjualan barang fisik. Adapun contoh waralaba produk fisik seperti brand Kebab Turki dan makanan cepat saji seperti McDonald’s.
- Waralaba jasa: produk utamanya adalah layanan atau jasa. Contohnya seperti lembaga bimbingan belajar atau layanan travel.
- Waralaba gabungan: biasanya punya tempat usaha berupa layanan/jasa dan punya produk sendiri. Contohnya salon yang sekaligus menjual produk untuk perawatan rambut.
2. Berdasarkan Asal Merek
Selanjutnya, waralaba (franchise) juga terbagi berdasarkan asal merk-nya. Bedanya dengan jenis waralaba pertama yakni kategorinya hanya berdasarkan tempat asal dari suatu brand atau merk:
- Waralaba luar negeri: merk-nya sudah terkenal secara internasional dan asalnya dari luar negeri. Contohnya Starbucks atau KFC.
- Waralaba dalam negeri: ini adalah jenis waralaba dari merk lokal yang tumbuh serta berkembang di negara Indonesia, misalnya Alfamart/Indomaret.
3. Berdasarkan Cakupan Area Operasional
Selain itu, waralaba adalah model bisnis yang terbagi berdasarkan area kerja samanya. Biasanya terbagi berdasarkan jumlah unit bisnis yang bisa Anda urus atau kelola:
- Unit tunggal: Anda sebagai franchisee hanya mengoperasikan satu unit bisnis saja. Jadi, sangat cocok buat yang masih pemula atau mau mulai bisnis kecil.
- Multi unit: franchisee memperoleh hak menjalankan sejumlah unit bisnis sekaligus.
- Area development (pengembangan area): franchisee memperoleh hak membuka bisnis di area tertentu tanpa menunjuk sub-franchisee.
- Master franchise: sebagai franchisee, Anda memiliki hak yang lebih besar. Pasalnya, Anda bisa merekrut sekaligus melatih sub-franchisee buat wilayah yang telah Anda kuasai.
4. Waralaba Berdasarkan Model Bisnis
Perusahaan waralaba artinya suatu model bisnis yang di dalamnya berupa kerja sama pemberi hak dan penerima hak untuk penggunaan merk, sistem, dan lainnya. Namun, model bisnis franchise itu sendiri masih terbagi jadi tiga:
- Product franchise: Anda sebagai franchisee menjual produk yang diproduksi franchisor.
- Manufacturing franchise: ini berbeda karena Anda sebagai franchisee harus memproduksi barang, tapi sesuai dengan standar dari franchisor.
- Business format franchise: sebagai franchise, Anda harus menjual produk dan jasa memakai operational system yang sudah franchisor miliki sebelumnya.
Apa Keuntungan Waralaba daripada Model Bisnis Lain?
Waralaba menjadi pilihan menarik bagi banyak orang yang ingin terjun ke dunia bisnis. Apakah Anda juga tertarik menjadi seorang franchisee? Jika iya, maka ini beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh dari model bisnis waralaba:
1. Sistem yang Sudah Terbukti Berhasil
Ketika Anda bergabung dengan waralaba, maka Anda mendapatkan akses ke sistem bisnis yang telah teruji.
Ini berarti Anda tidak perlu merancang proses dari awal mulai dari operasional hingga strategi pemasaran.
2. Dukungan dari Pemilik Merek (Franchisor)
Salah satu keunggulan besar dari waralaba adalah dukungan penuh dari franchisor. Anda akan mendapatkan pelatihan, panduan, dan bantuan teknis untuk menjalankan bisnis Anda.
Dengan demikian, Anda dapat belajar langsung dari pengalaman dan keahlian mereka.
3. Kepercayaan Konsumen pada Merek yang Sudah Dikenal
Memulai bisnis dengan merek yang sudah terkenal akan memberikan Anda keuntungan besar.
Konsumen cenderung lebih percaya pada merek yang familiar dibandingkan bisnis baru yang belum mereka kenal. Hal ini membuat Anda bisa lebih cepat mendapatkan pelanggan.
4. Risiko yang Lebih Rendah
Karena konsep bisnis waralaba telah terbukti di berbagai lokasi lain, maka risiko kegagalan jauh lebih kecil daripada memulai bisnis dari nol. Jadi, Anda bisa menjalankan model bisnis yang sudah teruji keberhasilannya.
5. Akses ke Jaringan yang Lebih Luas
Dalam waralaba, Anda menjadi bagian dari komunitas bisnis yang besar. Ini artinya Anda dapat memanfaatkan jaringan pemasaran, pasokan barang, dan pengalaman franchisee lainnya untuk mengembangkan usaha Anda.
6. Efisiensi Waktu dan Sumber Daya
Anda tidak perlu membuang waktu untuk mengembangkan merek, strategi, atau produk dari awal. Dengan waralaba, Anda bisa langsung fokus pada eksekusi dan pengelolaan bisnis sehari-hari.
Benar, memulai franchise akan membuat Anda memperoleh sejumlah keuntungan. Ingin menemukan franchisor terbaik untuk Anda? Ikuti terus update dari website FLEI Business Show untuk menemukan waralaba terbaik.
Bisa juga cek Instagram @fleixpoid untuk informasi yang lebih detail.
