Paham mekanisme dan cara menghitung modal sendiri, tentu bakal jadi langkah krusial buat kelola keuangan bisnis maupun usaha.
Modal sendiri adalah total dana yang sepenuhnya dimiliki oleh pemilik usaha, tanpa mencakup kewajiban seperti pinjaman atau utang lainnya.
Memahami cara menghitung modal sendiri memungkinkan Anda untuk mengevaluasi kondisi keuangan bisnis secara akurat, merencanakan langkah investasi dengan lebih baik, dan mengambil keputusan strategis yang tepat untuk perkembangan usaha.
Mau tahu cara menghitung modal dan contohnya secara lengkap? Baiknya simak uraian kami di sini.
Baca Juga: Jenis Model Bisnis yang Cocok untuk Pengusaha Pemula
Bagaimana Cara Menghitung Modal Usaha?
Seperti apa langkah-langkah dan cara menghitung modal awal hingga akhir? Temukan jawabannya di sini:
1. Identifikasi Jenis Modal Usaha Anda
Dalam perusahaan, modal terbagi jadi tiga jenis: modal kerja, modal investasi, dan modal operasional.
Tahu mengenai ketiganya, bisa jadi langkah awal untuk menghitung total modal yang Anda butuhkan. Lebih detail, berikut rincian arti ketiga jenis modal tersebut:
- Modal Investasi: modal/dana yang fungsinya membeli aset jangka panjang. Misalnya Anda, harus menghitung kebutuhan atas peralatan, biaya beli kendaraan, sampai ke urusan biaya sewa gedung. Contohnya saja untuk menyewa ruko maupun untuk membeli oven.
- Modal Kerja: merupakan dana atau modal yang fungsinya untuk kebutuhan stok barang dan produksi. Misalnya seperti bahan baku maupun barang dagangan.
- Modal Operasional: biasanya untuk kebutuhan biaya rutin seperti gaji karyawan, listrik, maupun sewa bulanan.
Ketiga jenis modal ini, harus Anda hitung secara terpisah. Apa tujuannya? Demi memperoleh gambaran utuh mengenai kebutuhan modal.
Contohnya, untuk usaha kue:
- Modal Investasi: Meliputi oven Rp5 juta dan mixer Rp2 juta.
- Modal Kerja: bahan baku seperti tepung, telur, dan lainnya Rp500 ribu.
- Modal operasional: berupa gaji karyawan/pegawai Rp3 juta per bulan.
Ini adalah cara menghitung modal paling awal yang bisa Anda lakukan.
2. Buat Daftar Kebutuhan Aset
Bagaimana cara menghitung modal sendiri? Langkah selanjutnya adalah Anda harus membuat daftar kebutuhan aset atau modal investasi.
Dalam hal ini, Anda harus mencatat lengkap mengenai peralatan, kendaraan, perizinan, sampai dengan renovasi tempat usaha jika memang dibutuhkan.
Tujuan utamanya yakni mengidentifikasi apa saja aset jangka panjang yang Anda butuhkan, menghindari pengeluaran yang tak perlu, memudahkan perencanaan keuangan, sampai mengantisipasi perawatan ataupun penggantian.
Lantas, apa saja yang harus dihitung?
- Wajib tuliskan daftar aset lengkap dengan estimasi harganya.
- Hitung biaya penyusutan dari aset yang Anda punya, karena nilai aset seperti mesin akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
- Jangan lupa juga, kebutuhan untuk biaya izin usaha seperti NPWP dan SIUP jangan Anda abaikan.
Contoh cara menghitung modal dari daftar kebutuhan aset/modal investasi:
- Oven: Rp5 juta
- Mixer: Rp2 juta
- Izin Usaha: Rp1.250.000
- Total modal: Rp8.250.000
Langkah ini penting Anda hitung di awal agar nantinya usaha tidak kekurangan dana saat baru berjalan.
3. Hitung Kebutuhan Stok Barang/Modal Kerja
Kalau buat modal investasi atau untuk urusan jangka panjang sudah beres, kami menyarankan penghitungan stok barang buat selanjutnya.
Apa yang harus Anda hitung dalam hal ini? Modal kerja itu termasuk berapa perkiraan penjualan bulanan dan juga tingkat perputaran stok.
Jadi, yang harus Anda hitung seperti berapa target omset bulanan, menghitung seperti apa frekuensi tingkat perputaran stok, dan ini bisa pakai rumus tertentu. Bagaimana rumusnya?
Modal Stok = (Omset x (1 - Margin Keuntungan)) / Jumlah Perputaran Stok
Contohnya buat sembako yang omsetnya Rp20 juta, marginnya 30%, dan punya stok yang perputarannya 3 kali. Begini menghitungnya:
Modal Stok = Rp20.000.000 x (1 - 0,3) / 3 = Rp4.666.667
Apa gunanya menghitung semua kebutuhan stok barang ini? Dengan mengetahui berapa dana yang dibutuhkan untuk stok, Anda bisa memastikan barang selalu tersedia untuk pelanggan.
Kekurangan stok bisa membuat pelanggan beralih ke kompetitor, sedangkan perhitungan ini membantu Anda menjaga persediaan yang cukup.
Baca Juga: Cara Mengelola Cash Flow Bisnis agar Tetap Sehat dan Stabil
4. Estimasi Biaya Operasional Bulanan

Cara menghitung modal dan harga jual ini penting buat Anda yang mau menjalankan bisnis.
Sebelum mulai bisnis, penting tahu berapa pengeluaran bulanan untuk operasional, seperti gaji, sewa, dan tagihan listrik. Ini membantu Anda siapkan dana yang pas.
Contoh pengeluaran:
- Gaji karyawan: Rp3 juta
- Sewa kios: Rp2 juta
- Listrik dan air: Rp500 ribu
- Jumlah: Rp5,5 juta
Bisnis baru biasanya belum langsung untung, jadi siapkan cadangan untuk 3-6 bulan. Kalau untuk 3 bulan: Rp5,5 juta × 3 = Rp16,5 juta.
Laman AdIns bilang, cadangan dana ini krusial untuk hadapi masa awal saat keuntungan masih goyah. Dengan begitu, Anda bisa tenang fokus bangun usaha.
5. Hitung Total Modal Usaha
Setelah hitung modal investasi, modal kerja, dan modal operasional, tambahkan ketiganya untuk tahu total modal usaha.
Rumus:
Modal Usaha = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
Contoh:
- Modal Investasi: Rp8,25 juta
- Modal Kerja: Rp4,67 juta
- Modal Operasional (3 bulan): Rp16,5 juta
- Total: Rp29,42 juta
Menurut beberapa laman bisnis, cara ini bisa bantu pengusaha prediksi kebutuhan dana dengan tepat.
6. Siapkan Dana Cadangan untuk Bisnismu
Jangan lupa sisihkan dana cadangan untuk hal tak terduga, seperti harga bahan baku naik atau peralatan rusak. Cadangan ini sebaiknya 10-20% dari total modal usaha.
Contoh:
- Total modal usaha Rp29,42 juta. Cadangan 15%:
- Rp29.420.000 × 0,15 = Rp4,41 juta
- Total dengan cadangan: Rp33,83 juta
Tapi, kenapa hitung dana cadangan ini harus Anda lakukan? Alasannya karena dana cadangan ini penting untuk jaga bisnis tetap jalan saat ada masalah keuangan.
Saat ada masalah keuangan, maka bisnis masih tetap bisa jalan sebagaimana biasanya.
Baca Juga: Bisnis Sendiri vs Franchise, Mana yang Lebih Baik untuk Pemula?
7. Sering-sering Evaluasi dan Menyesuaikan Perhitungan
Sudah dapat angka total modal yang Anda butuhkan, jadi langkah lanjutannya yakni memastikan ketersediaan dana sudah cukup atau belum.
Kalau masih kurang, Anda bisa pilih opsi seperti kredit bank, cari investor, atau bahkan menambah modal pribadi.
Selain itu, bisa juga dengan menyesuaikan rencana bisnis buat mengoptimalkan pengeluaran.
Caranya juga mudah, yakni Anda tinggal cari tahu apa saja kebutuhan usaha seperti pengeluaran, lalu prioritaskan saja hal-hal terpenting.
Kemudian, bisa nego dulu dengan supplier atau pihak yang nyewain tempat untuk toko usaha Anda agar dapat harga yang lebih rendah.
Ini juga efektif sebagai cara menghitung modal akhir ketika Anda ingin memulai usaha.
Sudah Menghitung Modal Usaha dengan Matang? Waktunya Ekspansi!
Kalau semua perhitungan sudah Anda lakukan dengan matang, sekarang saatnya usaha terkenal lebih luas tanpa harus keluar modal promosi secara besar-besaran.
Salah satu opsi yang bisa Anda pertimbangkan adalah menjadi Exhibitor di Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) yang akan terselenggara di Jakarta International Convention Center.
Dengan menjadi exhibitor, Anda bisa tampil di depan banyak pengunjung yang dapat meningkatkan eksposur bisnis. Langsung hubungi WhatsApp Hotline FLEI Business Show sekarang!
Penasaran seperti apa acaranya? Kunjungi website FLEI Business Show atau ikuti informasi terbaru di IG @fleixpoid.