tips bisnis

Capek Ketipu? Nih Cara Milih Bisnis yang Aman Anti Tipu-Tipu

Posted 20 days ago4 mins read
Udah capek ketipu tawaran bisnis? Mending cek dulu cara milih bisnis anti tipu tipu biar kejadian itu tak terulang. Ada solusi termudahnya!

Sekarang semua orang berlomba cari peluang, tapi tanpa sadar makin banyak juga jebakan yang mengintai. Dari franchise abal-abal sampai bisnis bodong, modusnya makin rapi dan sering menyamar jadi peluang emas. Di titik inilah, Anda sangat butuh untuk memilih bisnis anti tipu tipu. 

Karena kalau salah langkah, bukan cuma modal yang hilang, tapi waktu, tenaga, dan kepercayaan diri Anda juga ikut terbuang.

Itulah kenapa sebelum buru-buru transfer modal atau tanda tangan kontrak, Anda perlu strategi memilih bisnis yang benar-benar aman. Ini bisa Anda lakukan demi memastikan pondasi usahanya jelas dan sehat, bukan untuk ikut tren atau percaya janji cuan kilat.

Dengan begitu, bisnis yang Anda jalankan bisa bertahan lama, dan Anda tidak masuk daftar panjang korban penipuan bisnis gaya baru.

Baca Juga: Datang ke Pameran Franchise Bisa Bawa Modal Total Jutaan?

Udah Bosen Ketipu? Cek Cara Milih Bisnis Anti Tipu Tipu di Sini!

Ingin terhindar dari berbagai jenis skema bisnis tipu tipu? Cara-cara yang ada di sini penting Anda cek dulu: 

1. Tentukan Tujuan Bisnismu, Mau yang Viral Doang atau Bertahan Lama?

Langkah pertama selalu soal niat. Anda harus tahu jelas tujuan masuk ke bisnis.

Kalau tujuan Anda hanya coba-coba, bisnis viral bisa jadi pilihan. Contohnya tren gorengan kekinian atau pop-up store yang biasanya ramai karena hype media sosial. 

Bisnis jenis ini bisa cepat booming, tapi punya risiko mati secepat kemunculannya.  Tidak salah kalau Anda memang ingin bermain singkat dan siap kehilangan modal begitu tren meredup.

Namun, kalau tujuan Anda untuk jangka panjang, pilih bisnis yang lebih stabil. Misalnya kios kelontong keluarga, usaha herbal, atau brand lokal yang bisa diwariskan. 

Jenis ini butuh pondasi yang kuat, misalnya seperti manajemen rapi, sistem distribusi jelas, dan produk yang tidak tergantung tren sesaat. Intinya, jangan cuma ikut-ikutan. Bisnis bukan lomba ngejar like di TikTok.

2. Pastikan Legalitasnya, Cek Dulu Izin Resmi dan Kejelasan Dasar Hukum

Banyak orang tertipu karena terlalu percaya pada presentasi atau janji manis brosur. Supaya aman, Anda harus memastikan semua legalitas jelas sejak awal.

Untuk waralaba, periksa Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). Dokumen ini wajib dimiliki franchise resmi dan bisa Anda cek melalui Kementerian Perdagangan (kemendag.go.id). 

Kalau perusahaan tidak bisa menunjukkan STPW, jangan tergesa-gesa bayar modal.

Legalitas itu pondasi. Tanpa dokumen resmi, Anda tidak punya pegangan hukum kalau terjadi masalah.

3. Model Bisnisnya Masuk Akal dan Transparan

Jangan sampai Anda masuk bisnis yang modelnya tidak jelas. Pertanyaan kuncinya sederhana, dari mana sebenarnya keuntungan mereka dapatkan?

Kalau jawabannya hanya “dari uang yang masuk” tanpa ada produk atau jasa nyata, itu indikasi money game. 

Sistem seperti ini biasanya berjalan sebentar, lalu ambruk karena tidak ada nilai riil yang bisa bisnis tersebut hasilkan. 

Untuk franchise, cari yang sudah terbukti berjalan minimal tiga tahun. Pastikan ada laporan keuangan dua tahun terakhir yang diaudit. Data keuangan itu bukti bahwa sistem bisnisnya benar-benar menghasilkan.

Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membuat Business Plan yang Bagus

4. Riset Perlahan dan Konsultasi dengan Profesional

Banyak pebisnis senior yang menyesal karena terburu-buru ambil keputusan. Padahal, riset dan konsultasi adalah upaya kecil yang bisa menyelamatkan modal besar.

Kalau perlu, Anda bisa tanyakan langsung ke konsultan waralaba atau asosiasi pebisnis. 

Anda juga bisa memanfaatkan Klinik Bisnis di Kementerian Perdagangan. Sumber resmi biasanya memberi informasi yang lebih jujur daripada di brosur.

Ingat, brosur adalah alat promosi. Bukan cermin kondisi nyata. Kalau penjelasan terlalu indah, justru di situ Anda harus waspada.

5. Cek Testimoni dan Komunitas

bisnis anti tipu tipu

Cara agar Anda dapati bisnis anti tipu tipu bisa dengan mendengarkan pengalaman orang lain. 

Pengalaman orang lain seringkali lebih berharga daripada ribuan kata di brosur. Cari komunitas franchisee, forum diskusi bisnis, atau grup WhatsApp pebisnis.

Dari sana Anda bisa mendengar langsung cerita yang sebenarnya. Misalnya tentang seberapa besar dukungan dari franchisor, apakah sistem operasional terbukti membantu, atau justru sebaliknya.

Adanya testimoni yang jujur, akan membuka mata Anda lebih cepat daripada seminar mewah. 

Jangan malu bertanya, karena orang yang sudah terjun duluan ke dunia bisnis, lebih tahu kondisi lapangan. 

6. Jangan Tergiur dengan Modal Murah!

Yap, salah satu indikasi bisnis bodong adalah modalnya yang murah. Kalau bisnis anti tipu tipu, modalnya mungkin relatif besar. 

Harga murah memang akan selalu menggoda. Tapi dalam bisnis, murah bisa jadi jebakan. 

Banyak franchise yang menawarkan biaya lisensi rendah, tapi kemudian membebankan royalti besar, fee tinggi, atau profit-sharing yang memberatkan. 

Selain itu, banyak juga tawaran bisnis yang mengatakan biaya “masuk”-nya kecil dengan janji return besar. 

Kalau Anda dapat tawaran semacam itu, baiknya pikirkan ulang. Lebih baik keluarkan modal sedikit lebih besar di awal untuk bisnis yang sistemnya jelas. 

Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan dukungan nyata, pelatihan berkelanjutan, dan peluang keuntungan jangka panjang.

Murah seringkali mahal, apalagi kalau modal Anda habis tanpa hasil.

Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Modal agar Bisnis Tidak Merugi

7. Waspada dengan Modus Penipuan Bisnis Kekinian

Era digital memudahkan orang jualan ide. Sayangnya, penipu juga ikut memanfaatkan. Modusnya bisa macam-macam, mulai dari akun Instagram dengan iklan franchise murah, Q&A Google Business yang palsu, sampai tawaran kerja sampingan dengan syarat setor deposit dulu.

Kalau ada pihak yang minta uang duluan tanpa menjelaskan detail model bisnis, itu tanda bahaya. 

Bisnis yang sehat selalu transparan, karena pasti ada produk, ada jasa, sistem distribusi, dan ada pula catatan penjualan nyata.

Dalam memilih bisnis anti tipu tipu, rekam jejak memainkan peran penting. Jika Anda menemukan sebuah PT atau CV yang namanya tidak muncul di mesin pencari atau tidak terdaftar di sistem resmi ahu.go.id, tidak ada salahnya untuk curiga. 

Mengapa? Data legalitas itu nyawa dari suatu bisnis. Jika sedari awal saja mereka tidak dapat menunjukkan bukti resmi, apakah Anda masih berani berharap dapat perlindungan ketika ada masalah? 

Mau Cari Bisnis Anti Tipu Tipu? Dateng ke FLEI!

Kalau Anda mau ketemu tawaran bisnis anti tipu tipu, Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) bisa jadi tempatnya. 

Di sini, Anda bisa bertemu dengan ratusan brand resmi dan terkurasi, lengkap dengan seminar dan sesi coaching gratis untuk Anda yang ingin memulai usaha dengan lebih aman. 

Ada kabar menarik juga. Kalau Anda daftar tiket FLEI Business Show di bulan September, berkesempatan dapat Rp3 juta untuk tiga orang jika beruntung. 

Seru, kan? Segera, mulai #LANGKAHBISNIS Anda di FLEI! Selain dapat inspirasi bisnis, pulang dari FLEI bisa bawa modal tambahan.

Jangan tunggu lama, langsung amankan tiket Anda sekarang. Datang ke FLEI, bisa jadi investasi waktu terbaik untuk masa depan bisnis Anda! Buat kabar terbarunya, follow Instagram FLEI sekarang juga. 

tips bisnis
Share this post
© 2025 Franchise & License Expo Indonesia (FLEI). All rights reserved.